Your Ad Here

Sabtu, 31 Mei 2008

Tips dan Trik : Download Mp3 di Myspace.com


Myspace adalah adalah situs jaringan sosial populer yang dirilis oleh Tom Anderson yang menawarkan jaringan antar teman, profil pribadi, blog, grup, foto, musik dan video untuk remaja dan dewasa di seluruh dunia. Markas situs ini terletak di Beverly Hills, California, Amerika Serikat.

Saking banyaknya band-band mengupload lagu
mereka di Myspace.com dan terkadang
Mereka ingin memberikan lagu tersebut
bagi penikmat musik secara gratis yang dapat langsung di download pada halaman profil mereka.
Namun terkadang mereka atau juga ada sebagian dari file .mp3 atau lagu mereka yang tidak dapat di download dikarenakan mereka tidak ingin lagu tersebut di bajak atau di miliki oleh orang lain tanpa royalti kepada mereka. Sehingga lagu tersebut hanya dapat dinikmati dengan streaming saja.

Seperti contoh kasus berikut, ketika saya mengetahui Profil band ****** dan saya sangat tertarik akan lagu-lagu mereka, namun saya sempat galau ketika harus berhadapan dengan kata-kata
Maka seketika terlintas InginSekali. Dan hal ini pun terjadi. Saya mencoba dan mencoba. Awalnya saya pake program WireShark
dan ternyata bisa. Lalu saya coba langkah yang lebih baik dan juga lebih singkat daripada harus make SW itu. dan saya berhasil setelah galau sekali.
Untuk membagi pengalaman saya kepada semua saya sertakan tutorial singkat saya ini.


Music : Senses Fail - The Ground Folds

Berawal dari koment-koment sama Clara, yang katanya susah bgd nyari ne lagu.
yah Langsung aja review nya.

Senses Fail - The Ground Folds
Album : From the Depths of Dreams EP
Year : 2003
Label :Drive-Thru Record
HomeTown : Ridgewood, New Jersey
Genre :Pop-punk, hardcore
Influences : Jimmy Eat World, Fairweather, Grade, The Promise Ring, Jawbreaker, Saves the Day, Thursday, and The Get Up Kids
Site : http://www.sensesfail.com/


Just throw it back, for one more night
On a starlit and moon-struck night.
The ground did fold and eat us both
But all my love, I did devote.

Beneath the rafters the angels sing
Spinning violence and playing with my heart.

this song I wrote,it was for you, to see.
and my heart it now bleeds
and the blood, spills on your spine.

Lost inside another crash
The bones I had, turned into ash.
The world did cry, the night you died
And I am no good at suicide.

Beneath the rafters the angels sing
Spinning violence and playing with my heart

I wrote, for you, to see.
and my heart, it now bleeds,
and the blood spilled on your spine

And I lost what was mine, and I want what was mine.
And I lost what was mine, and I want what was mine.

And I lost what was mine, and I want what was mine.
My heart now it always breaks, the blood did drip and I will take
another wish, another kiss, no more will for me to kill.
We'd run away in our dismay, but please, come back to me.

whoaaa ohhh ohhhh,
whoaaa ohhh ohhhh,

Sabtu, 24 Mei 2008

Tips & Trik : Efisiensi SW Grafis Portable

Bagi temen-temen yang hobi dan pengen mengedit foto atau gambar, tetapi biasanya menggunakan Software yang gag portable. Atau saat ke warnet yang gag nyediain Software editing grafis tersebut, padahal itulah saat yang pas buat ngedit foto atau gambar.
Dengan Software GIMP (Gnu Image Manipulation Program)permasalahan itu dapat terselesaikan secara ringkas.
Sebab, Software ini mudah untuk disimpan dalam FD (flashdisk) jadi saat akan digunakan juga gampang. Dan kelebihannya adalah sistem open source dan powerful.
Dengan GIMP dapat menggambar, mewarnai, menyunting gambar, dan banyak lagi! GIMP menyertakan beberapa fungsi dan plug-in dari program penyuntingan dan pengolahan gambar lainnya.
Dengan GIMP, gambar-gambar kualitas tinggi dapat dihasilkan. Coba saja simak berbagai gambar yang tersebar di dunia free software.Hampir semuagambar tersebut dibuat menggunakan Gimp. Gimp dapat digunakan untuk membuat gambar sederhana sampai gambar kompleks.


Masih bingung cara menggunkannya?
Baiklah,..
disini semua permasalahan dapat di porsir..
jadi tidak perlu repot mencari tutorialnya.
Saya berikan sedikit tentang Software ini.

Music : Blink182 - I Miss You (electric mix)


Setelah band ini dinyatakan vakum untuk waktu yang tak tentu, bukan berarti lagu-lagu blink182 sudah mati dikalangan pecintanya. Salah satu lagu andalan mereka yang bertajuk I Miss You kini dapat dinikmati dengan nuansa yang segar dan sedikit berbeda. Dengan sedikit tambahan electric pada lagu itu, membuat telinga pendengar sejatinya merasa blink182 tidaklah mati.

Sabtu, 10 Mei 2008

TIPS dan TRIK : Download YOUTUBE dan WEB Sejenisnya

Format FLV yang menyedihkan dari hasil donlot akan segera berkurang dari ingatan.
+ Apa Sebabnya ?
- Ini dia Obatnya.

Anda hanya perlu menggunduhnya (download), install, jalanin dan pastein URL yang akan di sedot kemudian tinggal Save As ke berbagai format file seperti : avi, .mpeg, .flv, dan .wmv.


Sekian.

TIPS dan TRIK : Terlepas dari Belenggu Rapidshare

Pertama - tama,
saya berterima kasih buat forum2 yang telah saya lalui dan tak dapat disebutkan satu-persatu.
Dalam posting kali ini saya akan mencurahkan sedikit pengalaman saya.
Sedikit mengenai Rapidshare,
yang mengoptimalkan Bandwidth waktu bagi para free user.
Dan ini membuat free user harus menunggu cukup lama untuk download file lagi.
Oleh karena itu, untuk mengakali si Rapidshare
kita cukup membuka link berikut kemudian isikan link rapidshare yang akan di donlot. Kemudian dengan Kuasa Ilahi file tersebut akan tersedot ke PC anda secara otomatis.

Sekian.

Jumat, 09 Mei 2008

BERITA : Indonesian MP3 or Liric Links

Cool Indonesian MP3

Indonesian MP3 Weblinks

Pojok MP3 - Gudang MP3 Indonesia

Lirik Lagu Indonesia

Indonesian music shop

Katalog Indonesia


duniamp3.com


islam download free

Musikator Dot Com

Download Lagu Indonesia ...

Blog Toplist

Info Musik Download

Van Fun Page

Justsomelyrics

Nah, segini aja dulu . . .

BERITA : Craker Menargetkan Firefox dan Safari

Banyak orang beralih dari Internet Explorer kepada browser alternatif seperti Firefox dan Safari. Meskipun mereka merasa lebih aman, perpindahan tersebut juga membuka peluang baru bagi para cracker.

Buktinya adalah: Tidak ada bugs dari IE yang dilaporkan bulan ini, namun Firefox dan Safari mengalami serangan hebat.

Jadi lupakan ide jika anda berpindah ke browser baru, maka kehidupan digital anda secara ajaib menjadi lebih aman. Mungkin ya untuk sementara waktu, namun untuk tetap merasakan keamanan, anda harus terus mengunduh patch browser yang baru.

Di tengah popularitas Firefox yang terus berkembang, cracker mem-fokuskan perhatian mereka, yang berakibat ditemukannya lubang untuk diserang. Tim Mozilla baru - baru ini merilis dua update kurang dari enam minggu terakhir, memperbaiki total lima kesalahan security yang ada. Kelimanya dapat dieksploitasi dengan menanamkan file JavaScript pada sebuah situs dan menunggu pengunjung situs yang lewat.

Dalam dunia nyata, sejauh ini belum ada kasus yang mengeksploitasikan kelemahan - kelemahan yang ditemukan, walaupun secara teori seorang cracker dapat mengambil alih PC dan mencuri data navigasi anda.

Versi terakhir dari Firefox, 2.0.0.13 dapat memperbaiki lima bug yang ada. Mozilla Thunderbird dan SeaMonkey juga terpengaruh (jika anda mengaktifkan JavaScript), jadi segera unduh versi terbaru.

Safari memperbaiki 13 celah sekuriti yang mempengaruhi browser tersebut di Mac OS X, Windows XP dan Vista. Lubang keamanan pada Safari memungkinkan cracker untuk memperdayai anda dengan membuat anda berpikir bahwa sebuah situs palsu adalah situs bank anda atau mengambil alih PC anda lewat situs yang terkontaminasi.

Microsoft baru - baru ini meluncurkan empat patch baru yang memperbaiki sejumlah lubang pada Office. Pastikan anda memiliki semuanya jika sistem anda tidak mendapatkannya secara otomatis.

Klik di sini untuk sumber artikel.

BERITA : Chickenfoot: Otomasi Web dengan Scripting Firefox


Setiap pekerjaan yang berhubungan dengan web dapat diotomatisasi dengan menulis skrip. Tetapi Anda tidak tahu bagaimana menggunakan javascript atau bahasa script lainnya untuk membuat skrip pribadi. Add-ons Firefox yang bernama Chickenfoot memudahkan Anda yang bukan seorang programmer dalam membuat skrip.

Chickenfoot dikembangkan oleh User Interface Design Group dari MIT. Add-ons ini sangat mirip dengan add-ons lain untuk firefox, yaitu Greasemonkey, tetapi skrip yang disediakan oleh chickenfoot lebih sederhana dan mudah bagi nonprogrammer untuk memakainya.

Setelah Anda mengunduh skrip tersebut, klik View > Sidebar > Chickenfoot (atau tekan F8) untuk membuka chickenfoot skrip editor. Masukkan skrip pada panel paling atas di sidebar, lalu klik ikon Run untuk mengaktifkan skrip tersebut pada halaman web yang sedang aktif. Bisa juga dengan mengklik ikon Open di sidebar untuk mencari dan membuka file .js.

Salah satu contoh penggunaan skrip ini adalah menyisipkan gambar pada halaman awal Google. Caranya pertama copy skrip dari halaman demonstrasi Chickenfoot, dan paste pada chickenfoot skrip editor, ganti URL gambar yang ada dengan yang Anda inginkan, lalu klik ikon Run.

Contoh penggunaan praktis lainnya yang diberikan adalah menampilkan icon tipe link di halaman situs sesuai tipe dokumen yang dituju (jadi link menuju sebuah PDF akan menampilkan icon PDF di sebelah link).

Ada juga skrip yang dapat secara otomatis membuat semua tabel dapat diurutkan melalui klik pada heading sebuah kolom tabel.

Untuk mendapatkan berbagai macam skrip untuk berbagai website, bisa anda cari di sini.

Disadur dari CNet. dan udaramaya

Kamis, 08 Mei 2008

BERITA : Draw with CSS


Dalam dunia CSS, tidak mungkin seseorang tidak dapat melakukan sesuatu yang menarik. Contohnya saja link ini, dengan menggabungkan antara imajinasi dan CSS ternyata dapat memperoleh sebuah animasi yang menarik.

Klik link tersebut dan saksikan hal yang membuat anda terpesona.
Jangan lupa dengan animate fast dan animate slownya.



Rabu, 07 Mei 2008

TIPS dan TRIK : Memilih Format File yang Tepat untuk Image

Ketika bekerja dengan Adobe Photoshop, ada beberapa pilihan untuk menyimpan dokumen tersebut dalam berbagai format file dan kompresi.

Bagi para perancang grafik (graphic designer) pemula, mungkin merasa sulit membedakan antara format yang satu dengan yang lain. Terkadang juga salah dalam memilih format file tersebut, karena masing-masing format file memiliki kelebihan dan kekurangan. Memang, masing-masing format file tersebut harus digunakan secara tepat. Sebagai contoh, untuk keperluan web Anda disarankan menggunakan format file jpg, png, maupun gif. Mengapa?


DOWNLOAD DOKUMEN LENGKAP.


Berita Aslinya.

TIPS dan TRIK : CURSOR FOR LAYOUT

Buat refreshing, saya akan mengajukan beberapa host buat cursor layout yang mentereng... hahaha :))


1.http://www.totallyfreecursors.com/categ … s_more.htm
2.http://www.friendstertool.com/graphics/cursors/
3.http://friendster-tweakers.com/tools/cu … generator/
4.http://allcursors.com/
5.http://www.myspacedev.com/myspace-cursors/
6.http://bouncy-bubbles.net/goodies/cursors.php

semoga bermanfaat

Music : REMIX MP3 SONG BY PLUS 44


Yah, ini adalah salah satu lagu remix dari plus44
yah, langsung sedot saja... (via multiply)

ato

http://grogotinaction.multiply.com/music/item/11/plus_44

seep...

BERITA : SEJARAH MUSIK ROCK INDONESIA

"artikel ini merupakan kumpulan dari kabar-kabar yang telah saya peroleh entah darimana"

HISTORI ROCK BAWAH TANAH DI INDONESIA



Embrio kelahiran scene musik rock underground di Indonesia sulit

dilepaskan dari evolusi rocker-rocker pionir era 70-an sebagai

pendahulunya. Sebut saja misalnya God Bless, Gang Pegangsaan, Gypsy

(Jakarta), Giant Step, Super Kid (Bandung), Terncem (Solo), AKA/SAS

(Surabaya), Bentoel (Malang) hingga Rawe Rontek dari Banten. Mereka

inilah generasi pertama rocker Indonesia. Istilah underground

sendiri sebenarnya sudah digunakan Majalah Aktuil sejak awal era 70- an.

Istilah tersebut digunakan majalah musik dan gaya hidup pionir asal

Bandung itu untuk mengidentifikasi band-band yang memainkan

musik keras dengan gaya yang lebih `liar' dan `ekstrem' untuk ukuran

jamannya. Padahal kalau mau jujur, lagu-lagu yang dimainkan band-

band tersebut di atas bukanlah lagu karya mereka sendiri, melainkan milik

band-band luar negeri macam Deep Purple, Jefferson Airplane, Black

Sabbath, Genesis, Led Zeppelin, Kansas, Rolling Stones hingga ELP.

Tradisi yang kontraproduktif ini kemudian mencatat sejarah

hanya sedikit saja album rekaman yang terlahir dari band-band rock

generasi 70-an ini.

Dekade 80-an tercatat sebagai masa perkembangbiakan rock n' roll dan

mulai bergeraknya subkultur ini ke arah industri. Tokoh sentral yang

dominan mewarnai perkembangan musik rock di era 80-an tentu saja Log

Zhelebour asal Surabaya. Mantan pengusaha rental lampu disko yang nekat

mengkapitalisasi musik rock berkat dukungan perusahaan rokok ternama ini

secara berkala sukses mengorganisir Festival Rock Se-

Indonesia yang babak finalnya selalu digelar di kota pahlawan

Surabaya. Gara-gara festival inilah media massa nasional kemudian

mengklaim Surabaya sebagai barometer musik rock Indonesia. Ajang

kompetisi band-band rock nasional yang digelar sejak 1984 ini di

kemudian hari banyak melahirkan alumni-alumni rock kugiran yang

namanya sempat mengharum di pentas nasional. Sebut saja misalnya El

Pamas, Grass Rock (Malang), Power Metal (Surabaya), Adi Metal Rock

(Solo), Val Halla (Medan) hingga Roxx (Jakarta). Selain itu Log

jugalah yang membidani lahirnya label rekaman rock yang pertama di

Indonesia, Logiss Records. Produk pertama label ini adalah album

ketiga God Bless, "Semut Hitam" yang dirilis tahun 1988 dan ludes hingga

400.000 kaset di seluruh Indonesia.

Menjelang akhir era 80-an, di seluruh dunia waktu itu anak-anak muda

sedang mengalami demam musik thrash metal. Sebuah perkembangan style

musik metal yang lebih ekstrem lagi dibandingkan heavy metal. Band- band

yang menjadi gods-nya antara lain Slayer, Metallica, Exodus, Megadeth,

Kreator, Sodom, Anthrax hingga Sepultura. Kebanyakan kota- kota besar di

Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Jogjakarta,

Surabaya, Malang hingga Bali, scene undergroundnya pertama kali

lahir dari genre musik ekstrem tersebut. Di Jakarta sendiri

komunitas metal pertama kali tampil di depan publik pada awal tahun 1988.

Komunitas anak metal (saat itu istilah underground belum

populer) ini biasa hang out di Pid Pub, sebuah pub kecil di kawasan

pertokoan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Menurut Krisna J. Sadrach,

frontman Sucker Head, selain nongkrong, anak-anak yang hang out di sana

oleh Tante Esther, owner Pid Pub, diberi kesempatan untuk bisa manggung

di sana. Setiap malam minggu biasanya selalu ada live show dari band-band

baru di Pid Pub dan kebanyakan band-band tersebut

mengusung musik rock atau metal.

Band-band yang sering hang out di scene Pid Pub ini antara lain Roxx

(Metallica & Anthrax), Sucker Head (Kreator & Sepultura), Commotion Of

Resources (Exodus), Painfull Death, Rotor (Kreator), Razzle

(GN'R), Parau (DRI & MOD), Jenazah, Mortus hingga Alien Scream

(Obituary). Beberapa band diatas pada perjalanan berikutnya banyak yang

membelah diri menjadi band-band baru. Commotion Of Resources adalah cikal

bakal band gothic metal Getah, sedangkan Parau adalah embrio band death

metal lawas Alien Scream. Selain itu Oddie,

vokalis Painfull Death selanjutnya membentuk grup industrial Sic

Mynded di Amerika Serikat bersama Rudi Soedjarwo (sutradara Ada Apa

Dengan Cinta?). Rotor sendiri dibentuk pada tahun 1992 setelah

cabutnya gitaris Sucker Head, Irvan Sembiring yang merasa konsep

musik Sucker Head saat itu masih kurang ekstrem baginya.

Semangat yang dibawa para pendahulu ini memang masih berkutat pola

tradisi `sekolah lama', bangga menjadi band cover version! Di antara

mereka semua, hanya Roxx yang beruntung bisa rekaman untuk single pertama

mereka, "Rock Bergema". Ini terjadi karena mereka adalah

salah satu finalis Festival Rock Se-Indonesia ke-V. Mendapat kontrak

rekaman dari label adalah obsesi yang terlalu muluk saat itu.

Jangankan rekaman, demo rekaman bisa diputar di radio saja mereka sudah

bahagia. Saat itu stasiun radio yang rutin mengudarakan musik- musik

rock/metal adalah Radio Bahama, Radio Metro Jaya dan Radio SK. Dari

beberapa radio tersebut mungkin yang paling legendaris adalah Radio

Mustang. Mereka punya program bernama Rock N' Rhythm yang

mengudara setiap Rabu malam dari pukul 19.00 – 21.00 WIB. Stasiun radio

ini bahkan sempat disatroni langsung oleh dedengkot thrash

metal Brasil, Sepultura, kala mereka datang ke Jakarta bulan Juni 1992.

Selain medium radio, media massa yang kerap mengulas berita- berita

rock/metal pada waktu itu hanya Majalah HAI, Tabloid Citra Musik dan

Majalah Vista.

Selain hang out di Pid Pub tiap akhir pekan, anak-anak metal ini

sehari-harinya nongkrong di pelataran Apotik Retna yang terletak di

daerah Cilandak, Jakarta Selatan. Beberapa selebritis muda yang dulu

sempat nongkrong bareng (groupies?) anak-anak metal ini antara lain Ayu

Azhari, Cornelia Agatha, Sophia Latjuba, Karina Suwandi hingga

Krisdayanti. Aktris Ayu Azhari sendiri bahkan sempat dipersunting sebagai

istri oleh (alm) Jodhie Gondokusumo yang merupakan vokalis Getah dan juga

mantan vokalis Rotor.

Tak seberapa jauh dari Apotik Retna, lokasi lain yang sering

dijadikan lokasi rehearsal adalah Studio One Feel yang merupakan

studio latihan paling legendaris dan bisa dibilang hampir semua band- band

rock/metal lawas ibukota pernah rutin berlatih di sini.

Selain Pid Pub, venue alternatif tempat band-band rock underground

manggung pada masa itu adalah Black Hole dan restoran Manari Open Air di

Museum Satria Mandala (cikal bakal Poster Café). Diluar itu, pentas seni

SMA dan acara musik kampus sering kali pula

di "infiltrasi" oleh band-band metal tersebut. Beberapa pensi yang

historikal di antaranya adalah Pamsos (SMA 6 Bulungan), PL Fair (SMA

Pangudi Luhur), Kresikars (SMA 82), acara musik kampus Universitas

Nasional (Pejaten), Universitas Gunadarma, Universitas Indonesia

(Depok), Unika Atmajaya Jakarta, Institut Teknologi Indonesia

(Serpong) hingga Universitas Jayabaya (Pulomas).

Berkonsernya dua supergrup metal internasional di Indonesia,

Sepultura (1992) dan Metallica (1993) memberi kontribusi cukup besar bagi

perkembangan band-band metal sejenis di Indonesia. Tak berapa lama

setelah Sepultura sukses "membakar" Jakarta dan Surabaya, band speed

metal Roxx merilis album debut self-titled mereka di bawah

label Blackboard. Album kaset ini kelak menjadi salah satu album

speed metal klasik Indonesia era 90-an. Hal yang sama dialami pula oleh

Rotor. Sukses membuka konser fenomenal Metallica selama dua

hari berturut-turut di Stadion Lebak Bulus, Rotor lantas merilis

album thrash metal major labelnya yang pertama di Indonesia, Behind The

8th Ball (AIRO). Bermodalkan rekomendasi dari manajer tur

Metallica dan honor 30 juta rupiah hasil dua kali membuka konser

Metallica, para personel Rotor (minus drummer Bakkar Bufthaim)

lantas eksodus ke negeri Paman Sam untuk mengadu nasib. Sucker Head

sendiri tercatat paling telat dalam merilis album debut dibanding band

seangkatan mereka lainnya. Setelah dikontrak major label lokal, Aquarius

Musikindo, baru di awal 1995 mereka merilis album `The Head Sucker'.

Hingga kini Sucker Head tercatat sudah merilis empat buah album.

Dari sedemikian panjangnya perjalanan rock underground di tanah air,

mungkin baru di paruh pertama dekade 90-anlah mulai banyak terbentuk

scene-scene underground dalam arti sebenarnya di Indonesia. Di

Jakarta sendiri konsolidasi scene metal secara masif berpusat di

Blok M sekitar awal 1995. Kala itu sebagian anak-anak metal sering

terlihat nongkrong di lantai 6 game center Blok M Plaza dan di

sebuah resto waralaba terkenal di sana. Aktifitas mereka selain hang out

adalah bertukar informasi tentang band-band lokal dan

internasional, barter CD, jual-beli t-shirt metal hingga

merencanakan pengorganisiran konser. Sebagian lagi yang lainnya

memilih hang out di basement Blok Mall yang kebetulan letaknya

berada di bawah tanah.

Pada era ini hype musik metal yang masif digandrungi adalah subgenre yang

makin ekstrem yaitu death metal, brutal death metal, grindcore, black

metal hingga gothic/doom metal. Beberapa band yang makin

mengkilap namanya di era ini adalah Grausig, Trauma, Aaarghhh,

Tengkorak, Delirium Tremens, Corporation of Bleeding, Adaptor,

Betrayer, Sadistis, Godzilla dan sebagainya. Band grindcore

Tengkorak pada tahun 1996 malah tercatat sebagai band yang pertama kali

merilis mini album secara independen di Jakarta dengan

judul `It's A Proud To Vomit Him'. Album ini direkam secara

profesional di Studio Triple M, Jakarta dengan sound engineer Harry

Widodo (sebelumnya pernah menangani album Roxx, Rotor, Koil, Puppen dan

PAS).

Tahun 1996 juga sempat mencatat kelahiran fanzine musik underground

pertama di Jakarta, Brainwashed zine. Edisi pertama Brainwashed

terbit 24 halaman dengan menampilkan cover Grausig dan profil band

Trauma, Betrayer serta Delirium Tremens. Di ketik di komputer

berbasis system operasi Windows 3.1 dan lay-out cut n' paste

tradisional, Brainwashed kemudian diperbanyak 100 eksemplar dengan mesin

foto kopi milik saudara penulis sendiri. Di edisi-edisi

berikutnya Brainwashed mengulas pula band-band hardcore, punk bahkan ska.

Setelah terbit fotokopian hingga empat edisi, di tahun 1997

Brainwashed sempat dicetak ala majalah profesional dengan cover

penuh warna. Hingga tahun 1999 Brainwashed hanya kuat terbit hingga tujuh

edisi, sebelum akhirnya di tahun 2000 penulis menggagas format e-zine di

internet (www.bisik.com). Media-media serupa yang

selanjutnya lebih konsisten terbit di Jakarta antara lain Morbid

Noise zine, Gerilya zine, Rottrevore zine, Cosmic zine dan

sebagainya.

29 September 1996 menandakan dimulainya sebuah era baru bagi

perkembangan rock underground di Jakarta. Tepat pada hari itulah

digelar acara musik indie untuk pertama kalinya di Poster Café.

Acara bernama "Underground Session" ini digelar tiap dua minggu

sekali pada malam hari kerja. Café legendaris yang dimiliki rocker gaek

Ahmad Albar ini banyak melahirkan dan membesarkan scene musik indie baru

yang memainkan genre musik berbeda dan lebih variatif. Lahirnya scene

Brit/indie pop, ledakan musik ska yang fenomenal era 1997 – 2000 sampai

tawuran massal bersejarah antara sebagian kecil massa Jakarta dengan

Bandung terjadi juga di tempat ini. Getah,

Brain The Machine, Stepforward, Dead Pits, Bloody Gore, Straight

Answer, Frontside, RU Sucks, Fudge, Jun Fan Gung Foo, Be Quiet,

Bandempo, Kindergarten, RGB, Burning Inside, Sixtols, Looserz, HIV,

Planet Bumi, Rumahsakit, Fable, Jepit Rambut, Naif, Toilet Sounds, Agus

Sasongko & FSOP adalah sebagian kecil band-band yang `kenyang' manggung

di sana.

10 Maret 1999 adalah hari kematian scene Poster Café untuk selama-

lamanya. Pada hari itu untuk terakhir kalinya diadakan acara musik di

sana (Subnormal Revolution) yang berujung kerusuhan besar antara massa

punk dengan warga sekitar hingga berdampak hancurnya beberapa mobil dan

unjuk giginya aparat kepolisian dalam membubarkan massa. Bubarnya Poster

Café diluar dugaan malah banyak melahirkan venue-

venue alternatif bagi masing-masing scene musik indie. Café Kupu-

Kupu di Bulungan sering digunakan scene musik ska, Pondok Indah

Waterpark, GM 2000 café dan Café Gueni di Cikini untuk scene

Brit/indie pop, Parkit De Javu Club di Menteng untuk gigs

punk/hardcore dan juga indie pop. Belakangan BB's Bar yang super-

sempit di Menteng sering disewa untuk acara garage rock-new wave-

mellow punk juga rock yang kini sedang hot, seperti The Upstairs,

Seringai, The Brandals, C'mon Lennon, Killed By Butterfly, Sajama Cut,

Devotion dan banyak lagi. Di antara semuanya, mungkin yang

paling `netral' dan digunakan lintas-scene cuma Nirvana Café yang

terletak di basement Hotel Maharadja, Jakarta Selatan. Di tempat ini

pulalah, 13 Januari 2002 silam, Puppen `menghabisi riwayat' mereka dalam

sebuah konser bersejarah yang berjudul, "Puppen : Last Show Ever", sebuah

rentetan show akhir band

Bandung

ini sebelum

membubarkan diri.

Scene Punk/Hardcore/Brit/Indie Pop

Invasi musik grunge/alternative dan dirilisnya album Kiss This dari Sex

Pistols pada tahun 1992 ternyata cukup menjadi trigger yang

ampuh dalam melahirkan band-band baru yang tidak memainkan musik

metal. Misalnya saja band Pestol Aer dari komunitas Young Offender yang

diawal kiprahnya sering meng-cover lagu-lagu Sex Pistols

lengkap dengan dress-up punk dan haircut mohawknya. Uniknya, pada

perjalanan selanjutnya, sekitar tahun 1994, Pestol Aer kemudian

mengubah arah musik mereka menjadi band yang mengusung genre

british/indie pop ala The Stone Roses. Konon, peristiwa historik ini

kemudian menjadi momen yang cukup signifikan bagi perkembangan scene

british/indie pop di Jakarta. Sebelum bubar, di pertengahan 1997

mereka sempat merilis album debut bertitel `…Jang Doeloe'. Generasi awal

dari scene brit pop ini antara lain adalah band Rumahsakit,

Wondergel, Planet Bumi,

Orange

, Jellyfish, Jepit Rambut, Room-V,

Parklife hingga Death Goes To The Disco.

Pestol Aer memang bukan band punk pertama, ibukota ini di tahun 1989

sempat melahirkan band punk/hardcore pionir Antiseptic yang kerap

memainkan nomor-nomor milik Black Flag, The Misfits, DRI sampai Sex

Pistols. Lukman (Waiting Room/The Superglad) dan Robin (Sucker

Head/Noxa) adalah alumnus band ini juga. Selain sering manggung di

Jakarta

, Antiseptic juga sempat manggung di rockfest legendaris

Bandung

, Hullabaloo II pada akhir 1994. Album debut Antiseptic

sendiri yang bertitel `Finally' baru rilis delapan tahun kemudian (1997)

secara D.I.Y.

Ada

juga band alternatif

seperti

Ocean

yang

memainkan musik ala Jane's Addiction dan lainnya, sayangnya mereka tidak

sempat merilis rekaman.

Selain itu, di awal 1990,

Jakarta

juga mencetak band punk rock The Idiots

yang awalnya sering manggung meng-cover lagu-lagu The

Exploited. Nggak jauh berbeda dengan Antiseptic, baru sembilan tahun

kemudian The Idiots merilis album debut mereka yang bertitel `Living

Comfort In Anarchy' via label indie Movement Records. Komunitas-

komunitas punk/hardcore juga menjamur di

Jakarta

pada era 90-an

tersebut. Selain komunitas Young Offender tadi, ada pula komunitas South

Sex (SS) di kawasan Radio Dalam, Subnormal di Kelapa Gading, Semi-People

di Duren Sawit, Brotherhood di Slipi, Locos di Blok M hingga SID Gank di

Rawamangun.

Sementara rilisan klasik dari scene punk/hardcore

Jakarta

adalah

album kompilasi Walk Together, Rock Together (Locos Enterprise) yang

rilis awal 1997 dan memuat singel antara lain dari band Youth

Against Fascism, Anti Septic, Straight Answer, Dirty Edge dan

sebagainya. Album kompilasi punk/hardcore klasik lainnya adalah

Still One, Still Proud (Movement Records) yang berisikan singel dari Sexy

Pig, The Idiots, Cryptical Death hingga Out Of Control.

Bandung

scene

Di Bandung sekitar awal 1994 terdapat studio musik legendaris yang

menjadi cikal bakal scene rock underground di

sana

. Namanya Studio

Reverse yang terletak di daerah Sukasenang. Pembentukan studio ini

digagas oleh Richard Mutter (saat itu drummer PAS) dan Helvi. Ketika

semakin berkembang Reverse lantas melebarkan sayap bisnisnya dengan

membuka distro (akronim dari distribution) yang menjual CD, kaset,

poster, t-shirt, serta berbagai aksesoris import lainnya. Selain

distro, Richard juga sempat membentuk label independen 40.1.24 yang

rilisan pertamanya di tahun 1997 adalah kompilasi CD yang

bertitel "Masaindahbangetsekalipisan." Band-band indie yang ikut

serta di kompilasi ini antara lain adalah Burger Kill, Puppen, Papi,

Rotten To The Core, Full of Hate dan Waiting Room, sebagai satu-

satunya band asal

Jakarta

.

Band-band yang sempat dibesarkan oleh komunitas Reverse ini antara lain

PAS dan Puppen. PAS sendiri di tahun 1993 menorehkan sejarah sebagai band

Indonesia yang pertama kali merilis album secara

independen. Mini album mereka yang bertitel "Four Through The S.A.P"

ludes terjual 5000 kaset dalam waktu yang cukup singkat. Mastermind yang

melahirkan ide merilis album PAS secara independen tersebut

adalah (alm) Samuel Marudut. Ia adalah Music Director Radio GMR,

sebuah stasiun radio rock pertama di

Indonesia

yang kerap memutar

demo-demo rekaman band-band rock amatir asal

Bandung

,

Jakarta

dan

sekitarnya. Tragisnya, di awal 1995 Marudut ditemukan tewas tak

bernyawa di kediaman Krisna Sucker Head di Jakarta. Yang

mengejutkan, kematiannya ini, menurut Krisna, diiringi lagu The End dari

album Best of The Doors yang diputarnya pada tape di kamar

Krisna. Sementara itu Puppen yang dibentuk pada tahun 1992 adalah salah

satu pionir hardcore lokal yang hingga akhir hayatnya di tahun 2002

sempat merilis tiga album yaitu, Not A Pup E.P. (1995), MK II (1998) dan

Puppen s/t (2000). Kemudian menyusul Pure Saturday dengan albumnya yang

self-titled. Album ini kemudian dibantu promosinya

oleh Majalah Hai. Kubik juga mengalami hal yang sama, dengan cara bonus

kaset 3 lagu sebelum rilis albumnya.

Agak ke timur, masih di Bandung juga, kita akan menemukan sebuah

komunitas yang menjadi episentrum underground metal di

sana

,

komunitas Ujung Berung. Dulunya di daerah ini sempat berdiri Studio

Palapa yang banyak berjasa membesarkan band-band underground cadas macam

Jasad, Forgotten, Sacrilegious, Sonic Torment, Morbus Corpse, Tympanic

Membrane, Infamy, Burger Kill dan sebagainya. Di sinilah kemudian pada

awal 1995 terbit fanzine musik pertama di

Indonesia

yang bernama

Revograms Zine. Editornya Dinan, adalah vokalis band Sonic Torment yang

memiliki single unik berjudul "Golok Berbicara". Revograms Zine tercatat

sempat tiga kali terbit dan kesemua materi isinya membahas band-band

metal/hardcore lokal maupun internasional.

Kemudian taklama kemudian fanzine indie seperti Swirl, Tigabelas,

Membakar Batas dan yang lainnya ikut meramaikan media indie. Ripple dan

Trolley muncul sebagai majalah yang membahas kecenderungan

subkultur Bandung dan jug lifestylenya. Trolley bangkrut tahun 2002,

sementara Ripple berubah dari pocket magazine ke format majalah

standar. Sementara fanzine yang umumnya fotokopian hingga kini masih

terus eksis. Serunya di Bandung tak hanya musik ekstrim yang maju tapi

juga scene indie popnya. Sejak Pure Saturday muncul, berbagai band indie

pop atau alternatif, seperti Cherry Bombshell, Sieve,

Nasi Putih hingga yang terkini seperti The Milo, Mocca, Homogenic. Begitu

pula scene ska yang sebenarnya sudah ada jauh sebelum trend ska besar.

Band seperti Noin Bullet dan Agent Skins sudah lama

mengusung genre musik ini.

Siapapun yang pernah menyaksikan konser rock underground di Bandung pasti

takkan melupakan GOR Saparua yang terkenal hingga ke berbagai pelosok

tanah air. Bagi band-band indie, venue ini laksana gedung keramat yang

penuh daya magis. Band luar

Bandung

manapun kalau belum di `baptis' di

sini belum afdhal rasanya. Artefak subkultur bawah tanah Bandung paling

legendaris ini adalah saksi bisu digelarnya

beberapa rock show fenomenal seperti Hullabaloo, Bandung Berisik

hingga Bandung Underground. Jumlah penonton setiap acara-acara di atas

tergolong spektakuler, antara 5000 – 7000 penonton! Tiket

masuknya saja sampai diperjualbelikan dengan harga fantastis segala oleh

para calo. Mungkin ini merupakan rekor tersendiri yang belum terpecahkan

hingga saat ini di

Indonesia

untuk ukuran rock show

underground.

Sempat dijuluki sebagai barometer rock underground di Indonesia,

Bandung

memang merupakan

kota

yang menawarkan sejuta gagasan-gagasan

cerdas bagi kemajuan scene nasional. Booming distro yang melanda

seluruh

Indonesia

saat ini juga dipelopori oleh

kota

ini.

Keberhasilan menjual album indie hingga puluhan ribu keping yang

dialami band Mocca juga berawal dari

kota

ini. Bahkan Burger Kill, band

hardcore

Indonesia

yang pertama kali teken kontrak dengan major label,

Sony Music

Indonesia

, juga dibesarkan di

kota

ini. Belum lagi majalah

Trolley (RIP) dan Ripple yang seakan menjadi reinkarnasi

Aktuil di jaman sekarang, tetap loyal memberikan porsi terbesar

liputannya bagi band-band indie lokal keren macam Koil, Kubik,

Balcony, The Bahamas, Blind To See, Rocket Rockers, The Milo,

Teenage Death Star, Komunal hingga The S.I.G.I.T. Coba cek webzine

Bandung

, Death Rock Star (www.deathrockstar.tk) untuk

membuktikannya. Asli,

kota

yang satu ini memang nggak ada matinya!

Scene

Jogjakarta

Kota

pelajar adalah julukan formalnya, tapi siapa sangka kalau

kota

ini

ternyata juga menjadi salah satu scene rock underground terkuat di

Indonesia

? Well, mari kita telusuri sedikit sejarahnya. Komunitas metal

underground

Jogjakarta

salah satunya adalah Jogja

Corpsegrinder. Komunitas ini sempat menerbitkan fanzine metal Human

Waste, majalah Megaton dan menggelar acara metal legendaris di

sana

,

Jogja Brebeg. Hingga kini acara tersebut sudah terselenggara sepuluh

kali! Band-band metal underground lawas dari

kota

ini antara lain Death

Vomit, Mortal Scream, Impurity, Brutal Corpse, Mystis,

Ruction.

Untuk scene punk/hardcore/industrial-nya yang bangkit sekitar awal 1997

tersebutlah nama Sabotage, Something Wrong, Noise For Violence, Black

Boots, DOM 65, Teknoshit hingga yang paling terkini, Endank Soekamti.

Sedangkan untuk scene indie rock/pop, beberapa nama yang patut di

highlight adalah Seek Six Sick, Bangkutaman, Strawberry's Pop sampai The

Monophones. Selain itu, band ska paling keren yang pernah terlahir di

Indonesia

, Shaggy Dog, juga berasal dari

kota

ini. Shaggy Dog yang kini dikontrak EMI belakangan malah sedang

asyik menggelar tur konser keliling Eropa selama 3 bulan!

Kota

gudeg ini

tercatat juga pernah menggelar Parkinsound, sebuah festival

musik elektronik yang pertama di

Indonesia

. Parkinsound #3 yang

diselenggarakan tanggal 6 Juli 2001 silam di antaranya menampilkan Garden

Of The Blind, Mock Me Not, Teknoshit, Fucktory, Melancholic Bitch hingga

Mesin Jahat.

Scene

Surabaya

Scene underground rock di

Surabaya

bermula dengan semakin tumbuh-

berkembangnya band-band independen beraliran death metal/grindcore

sekitar pertengahan tahun 1995. Sejarah terbentuknya berawal dari event

Surabaya Expo (semacam Jakarta Fair di DKI - Red) dimana band- band

underground metal seperti, Slowdeath, Torture, Dry, Venduzor, Bushido

manggung di sebuah acara musik di event tersebut.

Setelah event itu masing-masing band tersebut kemudian sepakat untuk

mendirikan sebuah organisasi yang bernama Independen. Base camp dari

organisasi yang tujuan dibentuknya sebagai wadah pemersatu serta

sarana sosialisasi informasi antar musisi/band underground metal ini

waktu itu dipusatkan di daerah Ngagel Mulyo atau tepatnya di studio milik

band Retri Beauty (band death metal dengan semua personelnya cewek, kini

RIP - Red). Anggota dari organisasi yang merupakan cikal bakal

terbentuknya scene underground metal di Surabaya ini memang sengaja

dibatasi hanya sekitar 7-10 band saja.

Rencana pertama Independen waktu itu adalah menggelar konser

underground rock di Taman Remaja, namun rencana ini ternyata gagal karena

kesibukan melakukan konsolidasi di dalam scene. Setelah

semakin jelas dan mulai berkembangnya scene underground metal di

Surabaya pada akhir bulan Desember 1997 organisasi Independen resmi

dibubarkan. Upaya ini dilakukan demi memperluas jaringan agar

semakin tidak tersekat-sekat atau menjadi terkotak-kotak

komunitasnya.

Pada masa-masa terakhir sebelum bubarnya organisasi Independen,

divisi record label mereka tercatat sempat merilis beberapa buah

album milik band-band death metal/grindcore Surabaya. Misalnya debut

album milik Slowdeath yang bertitel "From Mindless Enthusiasm to

Sordid Self-Destruction" (September 96), debut album Dry

berjudul "Under The Veil of Religion" (97), Brutal Torture "Carnal

Abuse", Wafat "Cemetery of Celerage" hingga debut album milik Fear Inside

yang bertitel "Mindestruction". Tahun-tahun berikutnya

barulah underground metal di Surabaya dibanjiri oleh rilisan-rilisan

album milik Growl, Thandus, Holy Terror, Kendath hingga Pejah.

Sebagai ganti Independen kemudian dibentuklah Surabaya Underground

Society (S.U.S) tepat di malam tahun baru 1997 di kampus Universitas 45,

saat diselenggarakannya event AMUK I. Saat itu di Surabaya juga telah

banyak bermunculan band-band baru dengan aliran musik black metal. Salah

satu band death metal lama yaitu, Dry kemudian

berpindah konsep musik seiring dengan derasnya pengaruh musik black metal

di Surabaya kala itu.

Hanya bertahan kurang lebih beberapa bulan saja, S.U.S di tahun yang sama

dilanda perpecahan di dalamnya. Band-band yang beraliran black metal

kemudian berpisah untuk membentuk sebuah wadah baru bernama ARMY OF

DARKNESS yang memiliki basis lokasi di daerah Karang Rejo. Berbeda dengan

black metal, band-band death metal selanjutnya

memutuskan tidak ikut membentuk organisasi baru. Selanjutnya di

bulan September 1997 digelar event AMUK II di IKIP Surabaya. Event ini

kemudian mencatat sejarah sendiri sebagai event paling sukses di Surabaya

kala itu. 25 band death metal dan black metal tampil sejak pagi hingga

sore hari dan ditonton oleh kurang lebih 800 – 1000

orang. Arwah, band black metal asal Bekasi juga turut tampil di even

tersebut sebagai band undangan.

Scene ekstrem metal di Surabaya pada masa itu lebih banyak

didominasi oleh band-band black metal dibandingkan band death

metal/grindcore. Mereka juga lebih intens dalam menggelar event-

event musik black metal karena banyaknya jumlah band black metal

yang muncul. Tercatat kemudian event black metal yang sukses digelar di

Surabaya seperti ARMY OF DARKNESS I dan II.

Tepat tanggal 1 Juni 1997 dibentuklah komunitas underground INFERNO 178

yang markasnya terletak di daerah Dharma Husada (Jl. Prof. DR. Moestopo,

Red). Di tempat yang agak mirip dengan rumah-toko (Ruko) ini tercatat ada

beberapa divisi usaha yaitu, distro, studio musik, indie label, fanzine,

warnet dan event organizer untuk acara-acara underground di Surabaya.

Event-event yang pernah di gelar oleh

INFERNO 178 antara lain adalah, STOP THE MADNESS, TEGANGAN TINGGI I & II

hingga BLUEKHUTUQ LIVE.

Band-band underground rock yang kini bernaung di bawah bendera

INFERNO 178 antara lain, Slowdeath, The Sinners, Severe Carnage,

System Sucks, Freecell, Bluekuthuq dan sebagainya. Fanzine metal

asal komunitas INFERNO 178, Surabaya bernama POST MANGLED pertama kali

terbit kala itu di event TEGANGAN TINGGI I di kampus Unair

dengan tampilnya band-band punk rock dan metal. Acara ini tergolong

kurang sukses karena pada waktu yang bersamaan juga digelar sebuah event

black metal. Sayangnya, hal ini juga diikuti dengan mandegnya proses

penggarapan POST MANGLED Zine yang tidak kunjung mengeluarkan edisinya

yang terbaru hingga kini.

Maka, untuk mengantisipasi terjadinya stagnansi atau kesenjangan

informasi di dalam scene, lahirlah kemudian GARIS KERAS Newsletter yang

terbit pertama kali bulan Februari 1999. Newsletter dengan

format fotokopian yang memiliki jumlah 4 halaman itu banyak mengulas

berbagai aktivitas musik underground metal, punk hingga HC tak hanya di

Surabaya saja tetapi lebih luas lagi. Respon positif pun menurut mereka

lebih banyak datang justeru dari luar kota Surabaya itu

sendiri. Entah mengapa, menurut mereka publik underground rock di

Surabaya kurang apresiatif dan minim dukungannya terhadap publikasi

independen macam fanzine atau newsletter tersebut. Hingga akhir

hayatnya GARIS KERAS Newsletter telah menerbitkan edisinya hingga ke- 12.

Divisi indie label dari INFERNO 178 paling tidak hingga sekitar 10

rilisan album masih tetap menggunakan nama Independen sebagai nama label

mereka. Baru memasuki tahun 2000 yang lalu label INFERNO 178 Productions

resmi memproduksi album band punk tertua di Surabaya, The Sinners yang

berjudul "Ajang Kebencian". Selanjutnya label

INFERNO 178 ini akan lebih berkonsentrasi untuk merilis produk-

produk berkategori non-metal. Sedangkan untuk label khusus death

metal/brutal death/grindcore dibentuklah kemudian Bloody Pigs

Records oleh Samir (kini gitaris TENGKORAK) dengan album kedua

Slowdeath yang bertitel "Propaganda" sebagai proyek pertamanya yang

dibarengi pula dengan menggelar konser promo tunggal Slowdeath di Café

Flower sekitar bulan September 2000 lalu yang dihadiri oleh 150- an

penonton. Album ini sempat mencatat sold out walau masih dalam jumlah

terbatas saja. Ludes 200 keping tanpa sisa.

Scene Malang

Kota berhawa dingin yang ditempuh sekitar tiga jam perjalanan dari

Surabaya ini ternyata memiliki scene rock underground yang "panas" sejak

awal dekade 90-an. Tersebutlah nama Total Suffer Community

(T.S.C) yang menjadi motor penggerak bagi kebangkitan komunitas rock

underground di Malang sejak awal 1995. Anggota komunitas ini terdiri dari

berbagai macam musisi lintas-scene, namun dominasinya tetap

saja anak-anak metal. Konser rock underground yang pertama kali

digelar di kota Malang diorganisir pula oleh komunitas ini. Acara

bertajuk Parade Musik Underground tersebut digelar di Gedung Sasana Asih

YPAC pada tanggal 28 Juli 1996 dengan menampilkan band-band

lokal Malang seperti Bangkai (grindcore), Ritual Orchestra (black metal),

Sekarat (death metal), Knuckle Head (punk/hc), Grindpeace (industrial

death metal), No Man's Land (punk), The Babies (punk) dan juga band-band

asal Surabaya, Slowdeath (grindcore) serta The Sinners (punk).

Beberapa band Malang lainnya yang patut di beri kredit antara lain

Keramat, Perish, Genital Giblets, Santhet dan tentunya Rotten

Corpse. Band yang terakhir disebut malah menjadi pelopor style

brutal death metal di Indonesia. Album debut mereka yang

bertitel "Maggot Sickness" saat itu menggemparkan scene metal di

Jakarta, Bandung, Jogjakarta dan Bali karena komposisinya yang solid dan

kualitas rekamannya yang top notch. Belakangan band ini pecah menjadi dua

dan salah satu gitaris sekaligus pendirinya, Adyth,

hijrah ke Bandung dan membentuk Disinfected. Di kota inilah lahir untuk

kedua kalinya fanzine musik di Indonesia. Namanya Mindblast zine yang

diterbitkan oleh dua orang scenester, Afril dan Samack

pada akhir 1995. Afril sendiri merupakan eks-vokalis band Grindpeace yang

kini eksis di band crust-grind gawat, Extreme Decay. Sementara indie

label pionir yang hingga kini masih bertahan serta tetap

produktif merilis album di Malang adalah Confused Records

Scene Bali

Berbicara scene underground di Bali kembali kita akan menemukan

komunitas metal sebagai pelopornya. Penggerak awalnya adalah

komunitas 1921 Bali Corpsegrinder di Denpasar. Ikut eksis di

dalamnya antara lain, Dede Suhita, Putra Pande, Age Grindcorner dan Sabdo

Moelyo. Dede adalah editor majalah metal Megaton yang terbit di

Jogjakarta, Putra Pande adalah salah satu pionir webzine metal Indonesia

Corpsegrinder (kini Anorexia Orgasm) sejak 1998, Age

adalah pengusaha distro yang pertama di Bali dan Moel adalah

gitaris/vokalis band death metal etnik, Eternal Madness yang aktif

menggelar konser underground di sana. Nama 1921 sebenarnya diambil dari

durasi siaran program musik metal mingguan di Radio Cassanova, Bali yang

berlangsung dari pukul 19.00 hingga 21.00 WITA.

Awal 1996 komunitas ini pecah dan masing-masing individunya jalan

sendiri-sendiri. Moel bersama EM Enterprise pada tanggal 20 Oktober 1996

menggelar konser underground besar pertama di Bali bernama

Total Uyut di GOR Ngurah Rai, Denpasar. Band-band Bali yang tampil di

antaranya Eternal Madness, Superman Is Dead, Pokoke, Lithium,

Triple Punk, Phobia, Asmodius hingga Death Chorus. Sementara band- band

luar Balinya adalah Grausig, Betrayer (Jakarta), Jasad, Dajjal,

Sacrilegious, Total Riot (Bandung) dan Death Vomit (Jogjakarta).

Konser ini sukses menyedot sekitar 2000 orang penonton dan hingga

sekarang menjadi festival rock underground tahunan di sana. Salah satu

alumni Total Uyut yang sekarang sukses besar ke seantero

nusantara adalah band punk asal Kuta, Superman Is Dead. Mereka malah

menjadi band punk pertama di Indonesia yang dikontrak 6 album oleh Sony

Music Indonesia. Band-band indie Bali masa kini yang stand out di

antaranya adalah Navicula, Postmen, The Brews, Telephone, Blod Shot Eyes

dan tentu saja Eternal Madness yang tengah bersiap merilis album ke tiga

mereka dalam waktu dekat.

Memasuki era 2000-an scene indie Bali semakin menggeliat. Kesuksesan

S.I.D memberi inspirasi bagi band-band Bali lainnya untuk berusaha lebih

keras lagi, toh S.I.D secara konkret sudah membuktikan kalau band `putera

daerah' pun sanggup menaklukan kejamnya industri musik ibukota. Untuk

mendukung band-band Bali, drummer S.I.D, Jerinx dan beberapa kawannya

kemudian membuka The Maximmum Rock N' Roll

Monarchy (The Max), sebuah pub musik yang berada di jalan Poppies, Kuta.

Seringkali diadakan acara rock reguler di tempat ini.

Indie Indonesia Era 2000-an

Bagaimana pergerakan scene musik independen Indonesia era 2000-an?

Kehadiran teknologi internet dan e-mail jelas memberikan kontribusi besar

bagi perkembangan scene ini. Akses informasi dan komunikasi yang terbuka

lebar membuat jaringan (networking) antar komunitas ini semakin luas di

Indonesia. Band-band dan komunitas-komunitas baru banyak bermunculan

dengan menawarkan style musik yang lebih beragam. Trend indie label

berlomba-lomba merilis album band-band lokal juga menggembirakan, minimal

ini adalah upaya pendokumentasian sejarah yang berguna puluhan tahun ke

depan.

Yang menarik sekarang adalah dominasi penggunaan idiom `indie' dan bukan

underground untuk mendefinisikan sebuah scene musik non-

mainstream lokal. Sempat terjadi polemik dan perdebatan klasik

mengenai istilah `indie atau underground' ini di tanah air. Sebagian

orang memandang istilah `underground' semakin bias karena

kenyataannya kian hari semakin banyak band-band underground

yang `sell-out', entah itu dikontrak major label, mengubah style

musik demi kepentingan bisnis atau laris manis menjual album hingga

puluhan ribu keping. Sementara sebagian lagi lebih senang

menggunakan idiom indie karena lebih `elastis' dan misalnya, lebih

friendly bagi band-band yang memang tidak memainkan style musik

ekstrem. Walaupun terkesan lebih kompromis, istilah indie ini

belakangan juga semakin sering digunakan oleh media massa nasional, jauh

meninggalkan istilah ortodoks `underground' itu tadi.

Ditengah serunya perdebatan indie/underground, major label atau

indie label, ratusan band baru terlahir, puluhan indie label ramai- ramai

merilis album, ribuan distro/clothing shop dibuka di seluruh Indonesia.

Infrastruktur scene musik non-mainstream ini pun kian

established dari hari ke hari. Mereka seakan tidak peduli lagi

dengan polarisasi indie-major label yang makin tidak substansial. Bermain

musik sebebas mungkin sembari bersenang-senang lebih

menjadi `panglima' sekarang ini. …And history is still in the making here…..

20 Album Rock Revolusioner di Indonesia

1. ROXX – Roxx

2. ROTOR – Behind The 8th Ball

3. PAS – Four Through The S.A.P

4. SUCKER HEAD – The Head Sucker

5. PUPPEN – Not A Pup E.P.

6. PURE SATURDAY – Pure Saturday

7. JASAD – C'est La Vie

8. ROTTEN CORPSE – Maggot Sickness

9. TENGKORAK – It's A Proud To Vomit Him

10. MASAINDAHBANGETSEKALIPISAN – v/a

11. WAITING ROOM – Waiting Room

12. WALK TOGETHER, ROCK TOGETHER – v/a hc

13. PESTOL AER - …Jang Doeloe

14. RUMAHSAKIT – Nol Derajat

15. BETRAYER – Grand Voice Society

16. GRAUSIG – Abandon, Forgotten and Rotting Alone

17. ETERNAL MADNESS – Bongkar Batas

18. KOIL – Megaloblast

19. STEPFORWARD – Stories of Undying Hope

20. JKT : SKRG – v/a

Roxxhead dan seorang pemerhati scene dari masa lalu. Nama aslinya too

cute for rock n' roll. "Wendi?" Ugh! Terinspirasi mengganti moniker

setelah tahu Leslie mengganti pula namanya menjadi Lester Bangs. Sempat

ngeband bareng Abortus dan Genius Crime sebagai vokalis, namun kandas dan

banting stir menjadi kritikus rock amatiran. Sempat menerbitkan fanzine

musik bernama Brainwashed zine di Jakarta pada tahun 1996 – 1999 dan di

tahun 2000 menjadi editor- in-chief webzine musik rock yang pertama di

Indonesia, www.bisik.com/underground/index_musik.asp.

Pernah bekerja dengan Musickita.com selama satu tahun sebelum

bangkrut dan direkrut menjadi jurnalis bagi Tabloid ROCK pimpinan Log

Zhelebour yang mati sia-sia di akhir 2002 karena mismanajemen. Kini

menjadi manajer band disco riot, The Upstairs, sekaligus Creative Manager

di sebuah concert organizer kecil-kecilan bernama Brainwashed

Entertainment.